Tri Hita Karana : Filosofi Hidup Bahagia Masyarakat Hindu Bali

Daftar Isi
Tri Hita Karana, Filosofi Orang Bali

Halo, selamat datang dan terima kasih telah berkunjung ke Jamaluddin.ID. Kali ini kita akan membahas tentang Falsafah Tri Hita Karana, yang diyakini merupakan konsep hidup bahagia lahir dan batin menurutMasyarakat Hindu Bali. 

Lantas, bagaimana falsafah Tri Hita Karana ini sebenarnya, mari baca artikel ini sampai selesai agar kita bisa memahaminya. Sebelumnya jangan lupa, Jika artikel ini bermanfaat mohon bagikan link postingannya ke seluruh akun media sosial kamu yaa !

Pengertian Tri Hita Karana

Dilansir dari id.wikipedia.org, Tri Hita Karana berasal dari kata “tri” yang berarti tiga, “hita” yang berarti kebahagiaan dan “karana” yang berarti penyebab. Secara leksikal, dapat dipahami bahwa Tri Hita Karana berarti "tiga penyebab terciptanya kebahagiaan".

Istilah Tri Hita Karana, pertama kali muncul dalam Konferensi Daerah l Badan Perjuangan Umat Hindu Bali di Perguruan Dwijendra Denpasar pada tanggal 11 November 1966. Konferensi tersebut dilaksanakan atas dasar kesadaran umat Hindu akan dharmanya untuk berperan serta dalam pembangunan bangsa. Setelah konferensi inilah istilah Tri Hita Karana mulai berkembang dan meluas di tengah masyarakat. 

Pada dasarnya, hakikat filosofi Tri Hita Karana menekankan tiga hubungan manusia dalam kehidupan di dunia ini. Ketiga hubungan itu meliputi hubungan dengan sesama manusia, hubungan dengan alam sekitar, dan hubungan dengan Tuhan yang saling terkait satu sama lain. Prinsip pelaksanaannya harus seimbang, selaras antara satu dan lainnya. Apabila keseimbangan tercapai, manusia akan hidup dengan seimbang, tenteram, dan damai. 

Inti Ajaran Tri Hita Karana

Tri Hita Karana, filosofi hidup masyarakat Hindu Bali, merupakan panduan untuk mencapai kebahagiaan sejati melalui keseimbangan dalam tiga hubungan utama: hubungan dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam semesta. Masing-masing hubungan ini memiliki makna dan esensinya sendiri, yang saling terkait dan tidak dapat dipisahkan. 

Berikut penjelasan tentang Inti Ajaran Tri Hita Karana :

1. Hubungan dengan Tuhan (Parahyangan)

Merupakan inti dari Tri Hita Karana, hubungan ini menekankan pentingnya membangun koneksi spiritual yang erat dengan Sang Pencipta. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti:

  • Mendonorkan doa dan persembahan: Menyatakan rasa syukur dan bakti kepada Tuhan Yang Maha Esa.

  • Mempelajari dan mengikuti ajaran agama: Memperdalam pemahaman tentang nilai-nilai spiritual dan moral.

  • Melaksanakan ritual dan tradisi keagamaan: Memperkuat rasa keimanan dan koneksi dengan Sang Pencipta.

Dengan menjalin hubungan yang kuat dengan Tuhan, manusia akan mendapatkan ketenangan batin, arahan dalam kehidupan, dan kekuatan untuk menghadapi berbagai rintangan.

2. Hubungan dengan Sesama Manusia (Pawongan)

Hubungan ini menekankan pentingnya membangun interaksi yang harmonis dan saling menghormati antar sesama manusia. Hal ini dapat diwujudkan melalui:

  • Saling menghormati dan menghargai: Menghargai perbedaan, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, dan bersikap toleran.

  • Gotong royong dan saling tolong menolong: Bekerja sama dan saling membantu dalam menyelesaikan masalah dan mencapai tujuan bersama.

  • Menjaga komunikasi dan silaturahmi: Mempererat hubungan dengan keluarga, tetangga, dan masyarakat, serta membangun rasa persatuan dan kesatuan.

Dengan menjalin hubungan yang baik dengan sesama manusia, manusia akan merasakan kebahagiaan dalam kebersamaan, rasa saling memiliki, dan dukungan sosial yang kuat.

3. Hubungan dengan Alam Semesta (Palemahan)

Hubungan ini menekankan pentingnya menjaga kelestarian alam dan hidup selaras dengannya. Hal ini dapat dilakukan melalui:

  • Menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan: Tidak membuang sampah sembarangan, menjaga kelestarian flora dan fauna, serta mencegah pencemaran alam.

  • Memanfaatkan sumber daya alam secara bijak: Mengambil sumber daya alam secukupnya, tanpa mengeksploitasinya secara berlebihan dan menjaga keberlanjutannya.

  • Menghargai dan menghormati alam: Menyadari bahwa alam adalah bagian penting dari kehidupan dan memiliki hak untuk dilestarikan.

Dengan menjaga hubungan yang harmonis dengan alam semesta, manusia akan mendapatkan manfaat berupa sumber daya alam yang berkelanjutan, lingkungan yang sehat, dan rasa syukur atas ciptaan Tuhan.

Ketiga inti ajaran Tri Hita Karana ini saling terkait dan tidak dapat dipisahkan. Dengan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, manusia akan mencapai kebahagiaan sejati, hidup yang seimbang, tenteram, dan damai.

Demikian penjelasan tentang Tri Hita Karana yang dipercaya sebagai Filosofi Hidup Bahagia Masyarakat Hindu Bali, semoga bermanfaat untuk kita semua. 

Posting Komentar